#navbar-iframe {height: Opx; visibility: hidden; display: none;}

Kamis, 06 Agustus 2009

Wah...Anggaran Depdiknas Terbesar di RAPBN 2010!

Wah...Anggaran Depdiknas Terbesar di RAPBN 2010!

shutterstock
Ilustrasi: Menurut Kepala Negara, dengan anggaran pendidikan yang mencapai 20 persen dari APBN itu diharapkan dapat menaikkan kesejahteraan guru, meningkatkan mutu pendidikan guna membangun keunggulan dan daya saing bangsa di abad 21.
/
Artikel Terkait:
Gaji PNS, TNI/Polri, dan Pensiunan Naik 5 Persen
Presiden Jelaskan Kenapa Indonesia Masih Berutang
RAPBN 2010 Targetkan Defisit 1,6 Persen PDB
Senin, 3 Agustus 2009 11:35 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) pada RAPBN 2010 memperoleh alokasi anggaran terbesar yang mencapai Rp 51,8 triliun.
"Anggaran besar untuk Departemen Pendidikan Nasional tersebut untuk menuntaskan pelaksanaan program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun, pemerataan, dan perluasan akses pendidikan, serta peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing pendidikan," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Pidato Pengantar RAPBN 2010 dan Nota Keuangan di depan Rapat Paripurna Luar Biasa DPR-RI, di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Senin (3/8).
Pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010, pemerintah mengalokasikan anggaran belanja untuk seluruh kementerian/lembaga mencapai Rp 327,6 triliun, meningkat Rp 10,6 triliun dibanding RAPBN tahun 2009 lalu.
Menurut Kepala Negara, dengan anggaran pendidikan yang mencapai 20 persen dari APBN itu diharapkan dapat menaikkan kesejahteraan guru, meningkatkan mutu pendidikan guna membangun keunggulan dan daya saing bangsa di abad 21.
Diungkapkan oleh Presiden, lembaga lainnya yang juga memperoleh anggaran yang cukup besar yaitu Departemen Pertahanan sebesar Rp 40,7 triliun dan Departemen Pekerjaan Umum Rp 34,3 triliun. Sementara itu, Departemen Agama memperoleh Rp 26,0 triliun, Kepolisian Negara Republik Indonesia sebesar Rp 25,8 triliun, Departemen Kesehatan sebesar Rp 20,8 triliun, dan Departemen Perhubungan sebesar Rp 16,0 triliun.

Artikel

Peneror SMS Bom KPU Ditangkap
JAKARTA (LampostOnline): Satuan Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) dan Keamanan Negara (Kamneg) Direktorat Reskrimum Polda Metro Jaya berhasil menangkap pelaku SMS teror yang selama ini meresahkan.
Pelaku, Syahrul (31) ditangkap karena telah menyebarkan SMS yang mengancam akan meledakkan gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) beberapa pekan lalu.
"Pelakunya sudah kami tangkap," ujar Kepala Satuan Kamneg Polda Metro Jaya AKBP Daniel Bolly Tifaona kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jl Jend Sudirman, Jakarta, Selasa (4-8).
Daniel mengatakan, Syahrul mengirimkan SMS ke 1717 yang berisi, "Alhamdulillah bom sudah meledak, kerja dengan baik. Hidup Mega dan Prabowo. Tunggu di kantor KPU berikutnya akan saya ledakkan, bersiap-siap."
SMS tersebut dikirim oleh Syahrul dari nomor 081219623833, yang dikirim ke 1717 pada 17 Juli lalu. Dari registrasi handphone tersebut, polisi kemudian melakukan penyelidikan terhadap pengirim SMS.
Syahrul kemudian ditangkap petugas pada Sabtu, 1 Agustus di Mal Lindeteves Trade Center, Glodok, Lantai UG Blok A27 No.7, Jl Hayam Wuruk, Jakarta Pusat. Petugas yang dipimpin langsung oleh AKBP Daniel Bolly Tifaona kemudian menggiring Syahrul ke Mapolda Metro Jaya berikut barang bukti berupa 1 telepon genggam Nokia 3100, SIM Card Simpati dan KTP Syahrul.
Dari keterangan tersangka, pelaku mengaku sebagai simpatisan Mega-Prabowo yang kecewa dan sakit hati karena Mega-Prabowo kalah dalam penghitungan suara Pilpres 2009. "Sehingga pelaku iseng mengirim SMS ke KPU dengan maksud agar terjadi kekacauan di kantor KPU,"jelas Daniel.
Dari keterangannya, pelaku menginginkan Pilpres 2009 diulang. Atas tindakan tersebut, tersangka dijerat UU Terorisme dengan ancaman 10 tahun penjara.
"Makanya jangan main-main. Kami tidak main-main dalam menegakkan hukum," ungkap Kasat Jatanras Polda Metro Jaya, AKBP Nico Afinta.
Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Chryshnanda mengimbau masyarakat untuk tidak menimbulkan kekacauan dan keresahan di masyarakat.
"Jangan sampai menimbulkan konflik. Mari kita sama-sama menciptakan situasi yang aman, damai dan tentram yang menjadi harapan kita semua," kata Chryshnanda. DTC/L-1